Jika berbicara soal bos, pemimpin, ketua, kepala, leader. Pasti setiap kata itu memiliki makna yang berbeda, walaupun intinya sama, yang teratas. Dia yang memiliki kekuasaan, dia memiliki jabatan tertinggi, dia memegang kendali akan banyak hal. Tapi makna dari setiap kata itu berbeda. Seperti bos dan leader. Itu memiliki makna yang berbeda walaupun menggambarkan satu posisi yang jelas. Tapi makna dari kata itu sendiri berbeda. Misalnya bos, lebih menggambarkan sebagai seseorang yang arogan, yang karena dia memiliki harta, kekuasaan, dan kendali, dia menjadi semenah-menah. Dia menjadi seenaknya dalam memerintah.
Walaupun Artinya Sama Tapi Makna Dari Bos Dan Leader Berbeda
Dan itu sangat disayangkan. Dia memanfaatkan apa yang dia miliki untuk kenikmatannya untuk memuaskan egonya. Tapi seorang leader, dia adalah orang yang memiliki kedudukan, kendali, harta. Dan dia bertanggung jawab penuh akan itu. Dan bagaimana dia melakukannya, dia melakukan yang layaknya dan yang seharusnya seorang pemimpin atau leader lakukan. Memimpin anak-anaknya, timnya, dan mengarahkan mereka untuk melakukan sesuai dengan job desk dan arahan yang ada. Pun ada yang tidak mengerti dia, dia harus siap berikan contoh, dia harus siap membimbing anaknya tersebut.
Itulah yang harusnya dilakukan oleh seorang leader. Tidak hanya memerintah, dan memberikan arahan tanpa ada panduan. Itu adalah zonk. Jangan pernah menjadi pemimpin yang seperti ini. Karena ini sangat tidak disukai oleh banyak orang. Banyak orang yang tidak suka dengan pemimpin seperti itu, sebagian besar orang akan menghindari dengan memiliki atasan yang seperti itu. Karena rasanya akan sangat tidak nyaman bekerja disana jika memiliki atasan yang seperti itu. Hari-hari bekerja rasanya akan sangat berat. Dan akan sangat melelahkan rasanya. Karena harus menghadapi atasan yang seperti itu. Dan ini banyak terjadi. Bukan tanpa alasan.
Biasanya mereka yang memiliki sifat yang arogan seperti itu adalah orang-orang yang tidak merasakan bagaimana bekerja pada orang. Mereka langsung membuka usahanya sendiri dan langsung menjadi bos di mana usaha yang didirikan. Sehingga dia tidak akan merasakan bagaimana rasanya segan pada orang, bagaimana rasanya mempersilahkan orang lain. Dan sebagainya.