Berbagai Faktor Yang Membuat Anak Gangguan Perilaku


Apakah anak suka berkelahi, merusak barang, atau berperilaku kasar? Jika perilaku ini umum, ia mungkin memiliki gangguan perilaku.

Gangguan perilaku dapat berlangsung lama, bertentangan dengan norma perilaku dan mengganggu kehidupan sehari-hari anak atau keluarga. Oleh karena itu, kenali berbagai gejalanya dan cara mengatasinya agar masalah ini bisa segera ditangani.

Gejala gangguan tingkah laku

Gangguan tingkah laku dikategorikan menjadi tiga tingkatan, yaitu ringan, sedang, dan berat. Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) IV, gangguan perilaku didefinisikan sebagai memiliki tiga gejala spesifik setidaknya selama 12 bulan dan setidaknya satu gejala yang telah ada selama lebih dari enam bulan.

Gejala gangguan tingkah laku pada anak umumnya muncul sebelum usia 10 tahun. Sedangkan remaja bisa mengalaminya setelah usia 10 tahun. Jika dimulai dari masa kanak-kanak, tidak sedikit kasus yang menimbulkan efek jangka panjang pada masa remaja, bahkan hingga dewasa.

Penyebab Gangguan Perilaku

Penyebab pasti gangguan perilaku tidak diketahui, tetapi faktor biologis, genetik, lingkungan, psikologis, dan sosial diyakini berperan dalam menyebabkannya.

Faktor genetik

Beberapa anak dengan gangguan perilaku memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit mental, termasuk gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, atau gangguan penggunaan zat. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa kasus gangguan perilaku mungkin diturunkan.

Faktor biologis

Gangguan perilaku melibatkan bagian tertentu dari otak yang terlibat dalam pengaturan perilaku, kontrol impuls, dan emosi. Jika jalur sel saraf di sepanjang bagian otak ini tidak berfungsi dengan baik, gejala dapat terjadi.

Selain itu, anak dengan gangguan perilaku juga dapat mengalami gangguan psikologis lainnya, seperti ADHD, ketidakmampuan belajar, depresi, atau gangguan kecemasan.

Faktor lingkungan

Kehidupan atau disfungsi keluarga yang buruk, pelecehan anak, pengalaman traumatis, disiplin yang tidak tepat, dan penyalahgunaan zat dalam keluarga.

Faktor psikologi

Anak yang memiliki masalah dengan kesadaran moral, termasuk rendahnya tingkat rasa bersalah atau penyesalan dan kurangnya proses berpikir, juga dikatakan sebagai penyebab gangguan perilaku pada anak.

Faktor sosial

Risiko gangguan perilaku juga dapat meningkat jika anak merasa memiliki status sosial ekonomi rendah dan tidak diterima oleh teman sebayanya.

Gangguan perilaku ini dapat mempengaruhi kehidupan anak. Dia mungkin lebih sering dihukum oleh guru, putus sekolah, berjuang untuk berteman, tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan keluarganya, dan bahkan dihukum karena melanggar aturan.